Di Indonesia, unit Pelayanan Komunitas UNHCR bekerja dengan mitra pelaksana, seperti Church World Service, untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi pencari suaka dan pengungsi, termasuk bantuan mental, konseling, pendidikan, dan pelatihan dalam berbagai bahasa, dan hal-hal teknis. Selain itu, Pelayanan Komunitas UNHCR juga melaksanakan kunjungan rumah secara reguler untuk memfasilitasi aktivitas kelompok bantu-mandiri. Bantuan dan dukungan bagi orang yang menjadi perhatian UNHCR juga diberikan melalui mitra operasional UNHCR, yaitu International Organization for Migration (IOM). Kemitraan ini memenuhi kebutuhan pencari suaka dan pengungsi selama mereka tinggal di Indonesia menunuggu identifikasi solusi jangka panjang. IOM juga membiayai perjalanan bagi orang yang menjadi perhatian UNHCR ketika mereka menjalani proses penempatan di negara ketiga dan mereka yang mendaftar pemulangan sukarela.
Di Medan dan Makassar, UNHCR bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk mendukung sekolah dan rumah sakit yang memberikan bantuan bagi orang yang menjadi perhatian UNHCR. UNHCR berharap dapat memajukan proses pemberian bantuan material pada institusi lokal yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan dasar komunitas penerima. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan pencari suaka dan pengungsi serta meningkatkan penerimaan publik atas kehadiran mereka di Indonesia.
Semua jasa yang diberikan kepada pencari suaka dan pengungsi oleh UNHCR dan mitranya tidak dipungut biaya apapun. Perhatian khusus diberikan pada mereka yang dikategorikan sebagai rentan – mereka yang terpapar oleh risiko spesifik karena usia dan gender, termasuk perempuan, anak-anak, orang tua, dan orang dengan disabilitas.
Penilaian Partisipatoris
Bantuan lain yang diberikan oleh Pelayanan Komunitas dapat berbentuk aktivitas non-material, seperti proses Penilaian Partisipatoris (PA) yang UNHCR laksanakan bersama dengan mitranya serta orang yang menjadi perhatian UNHCR. Sehubungan dengan orang yang menjadi perhatian UNHCR, PA merupakan sebuah alat kerja yang digunakan untuk membangun kemitraan dengan pengungsi perempuan dan laki-laki dari semua usia serta latar belakang yang menjadi tanggungan potensial dari program bantuan UNHCR. Dengan mempromosikan partisipasi mereka melalui dialog terstruktur dalam penilaian kebutuhan khusus mereka, PA memungkinkan UNHCR untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai masalah perlindungan mereka dan mengembangkan program yang paling sesuai serta cara-cara untuk memenuhi kebutuhan yang telah teridentifikasi.
Kemitraan dengan Agensi PBB Lainnya
Dalam kerja sama dan kemitraan dengan agensi PBB lainnya, UNHCR Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam perencanaan dan implementasi Rencana Umum Gabungan PBB (UN Common Plans) tentang keadaan darurat dan kesiapan pandemik, HIV/AIDS, koordinasi keamanan dan pelayanan bersama.